Update Rujukan Online BPJS Kesehatan Fase Kedua

Update Rujukan Online BPJS Kesehatan Fase Kedua

Ga kerasa sekarang uji coba rujukan online BPJS Kesehatan sudah masuk ke fase kedua. Uji coba rujukan online meman terdiri dari 3 fase .

Fase pertama mulai dari tanggal 15 – 31 Agustus 2018 di fase ini adalah fase mensosialisasi ke Faskes dan peserta JKN KIS. Saya juga melihat spanduk-spanduk mengenai rujukan online.

Fase ke dua, pengujian artinya peserta JKN KIS ketika datang pertanggal 1 September rujukan yang digunakan sudah rujukan online.

Dikondisi darurat tertentu apalagi di puskesmas/klinik yang tidak ada akses internetnya rujukan manual masih bisa diterima, Dan apabila dilapangan sistem ada kendala  signal hilang lalu ditunggu 15 menit signal juga belum bisa diakses maka bisa diberikan rujukan manual.

Fase kedua mulai tanggal 1-15 September 2018 disebut juga fase pengujian. Diharapkan di fase ini para peserta JKN KIS ketika membutuhkan rujukan,  rujukannya sudah berbentuk online.

dan fase ketiga 16-30 September 2018 adalah fase terakhir dimana nanti faskes 1 sudah mempunyai data lengkap mengenai rumah sakit yang dituju, ketersediaan dokter dan juga kapasitas Rumah Sakit menampung pasien.

Misalkan di rumah sakit dalam sehari bisa melayani 100 orang dari data kita bisa tau, apakah masih bisa merujuk ketempat itu apa tidak? jika dari data sudah tidak memungkinkan bisa dialihkan tempat yang lain.

Sebelumnya saya juga sudah menulis mengenai rujukan online ketika rujukan online mulai di uji coba. Happy friends bisa baca juga : http://www.hannihandayani.com/go-digital-bpjs-kesehatan-mulai-menguji-coba-rujukan-online/

Terus apa saja info terbaru Han ? Mengenai rujukan online fase kedua ini.  Jadi pas tanggal 3 September 2018 yang lalu bertempat di Paradigma Cafe.

Pak Mohamnmad Arief Syaefuddin  –  Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan memberi informasi mengenai rujukan online fase kedua

“Dari ujicoba fase ke ssaru diketahui bahwa terdapat 19.937 FKTP yang sudah mengakses aplikasi PCare secara realtime online dan siap memasuki fase 2” Penjelasan pak Arief.

Hal yang positif dari fase 1 adalah terkumpulnya data rumah sakit rujukan beserta dokter spesialis/subspesialis beserta jadwal prakteknya dan mereka dengan disiplin mengunakan Pcare.

Untuk mempermudah  koordinasi kantor cabang dengan puskesmas Untuk FKTP yang belum dapat mengakses aplikasi Pcare karena kendala jaringan komunikasi dan data (jarkomdat) dimungkinkan untuk menggunakan rujukan manual, sampai tersedianya jarkomdat di wilayah FKTP tersebut.

Melalui rujukan online untuk faskes 1 mengunakan Pcare jadi bisa tau lebih detail mengenai tanggal dan waktu praktek dokter.

Buat peserta JKN KIS melalui rujukan online peserta dapat rujukan yang terdekat, dari segi Rumah Sakit/Faskes rujukan online  bisa mengupdate data  jadwal praktek dokter spesialis dan subspesialis.

Seperti pada umumnya ketika ujicoba akan ada masukan-masukan mengenai uji coba, Beberapa masukan mengenai rujukan online BPJS Kesehatan dan selanjutnya dilakukan penyempurnaan seperti .

  • data dokter specialis/subspecialis dan jam praktek belum lengkap.

Untuk selanjutnya BPJS beri penambahan daftar refernsi dokter spesialis/sub spesialis. dengan penyempurnaan antara lain pertama kemudahan FKRTL dalam melakukan edit data kompetensi dan sarana yang ada di aplikasi Health Facilities Information System (HFIS)

  • mapping rumah sakit tujuan rujukan yang belum selesai dengan perbaikan data mapping tujuan rujukan

Memperbaiki data  mapping FKRTL ( Fasilitas kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) baik rumah sakit dan klinik utama  berdasarakan jarak dan kompetensinya. Jadi tidak perlu merujuk tempat yang jauh.

Biasanya masalah bukan diperkotaan tapi didaerah tertentu yang  dalam jarak dekat agak susah mendapatkan faskes tingkat pertama.

  • Rujukan khusus sebelumnya belum ada disistem seperti rujukan seperti (kanker, Hemodualis, Thallasemia, Hemofilia, Transplantasi Hati, Transpalantasi ginjal., TB, Jiwa dan kusta)

Untuk kasus tertentu rujukan bisa langsung ke rumah sakit,  Contoh penderita transpalti hati sudah terbiasa ke  RSCM. Selanjutnya ketika memerlukan rujukan penderita bisa langsung dirujuk ke rscm

Dengan adanya penyempurnaan masukan-masukan fase di fase ke dua ini , rujukan online semakin baik dan dirasakan manfaatnya untuk para peserta JKN KIS. Kedepannya diharapkan dengan digitilasasi bisa mengurangi antrian yang mengumpul dalam pelayanan.

About The Author

Comments (17)

  • Tetty Hermawati

    Aku juga kemarin untung pake BPJS, bulak balik nganter kifah ke RS. Kalau ngga mungkin udah kena biaya yang lumayan

  • Elly Nurul

    Seneng deh mba melihat keseriusan BPJS dalam pelayanan kepada masyrakat, semoga sosialisasi
    ini tersebar luas dan masyarakat semakin menikmati kemudahan layanan secara digital ini dan no more antree

  • Hani S.

    Semakin mantap pelayanan BPJS, aku termasuk yang perlu banget jadwal dokter spesialis yang dapat diakses secara online tanpa perlu telpon sana sini yang kadang lama diangkatnya.

    Insya Allah dengan segala kemudahan yang tengah diupayakan ini, Masyarakat pun akan semakin terbantu dalam hal pengobatan. 🙂

  • Elva Susanti

    Kalau pelayanannya udah sebaik sekarang, jadi pengen kembali urus BPJS yg sdh lama mati. Apa lebih baik urus yg baru aja ya mbak?

  • Lia Lathifa

    Oh jadi yg punya Kis harus registrasi ulang ya? Biar kedata lagi? Oke siap nanti dicoba, terimakasih infonya mbak

  • Rach Alida Bahaweres

    Alhamdulillah jika rujukan online BPJS online semakin bagus ya mba. Aku pernah skali nemanin suami berobat di klinik pakai BPJS. Eh teryata gratis dan prosesnya emang mudah tanpa ribet

  • Nefertite Fatriyanti

    Layanan BPJS makin lama makin keren, termasuk ini, pelayanan dengam cara online.
    Memudahkan masyarakat dalam mendapat pelayanan

  • Nefertite Fatriyanti

    Layanan BPJS makin lama makin keren, termasuk ini, pelayanan dengam cara online.
    Memudahkan masyarakat dalam mendapat pelayanan.
    Terlebih sekarang semua aktifitas menuntut efisiensi

  • Eni Martini

    Wah, uji coba rujukan online BPJS Kesehatan sudah masuk ke fase kedua ya. Moga lancar, jadi bisa sesuai target tujuannya

  • Nurul Sufitri

    Aku belum pernah menggunakan BPJS saat berobat. Aku mau ubah data faskes yg selama ini ada di kartunya. Belum sempet sih. Mudah2an bsk2 bisa aku pakai ya kan dimudahkan sekarang katanya sih gitu. Mantap deh aku mau coba online nanti browsing2 lagi, tq infonya mb Hanni 🙂

  • Leyla Imtichanah

    Wah bener2 harus pake rujukan online nih yaa… ga boleh pake yg manual lagi.

  • mira utami

    Duh kalau ngomongin bpjs masih sangat sangat riweh birokrasinya, aku sudah coba aplikasinya memang membantu tapi gak total karena bisa ada permasalahan harus ke kantor dan sesuai domisili. Itu yang agak menyulitkan semoga semakin dibenahi lagi u tuk peyederhanaannya

  • Memez

    BPJS memang banyak manfaatnya, tapi penggunanya juga harus tahu ya soal rujukan ini. Karena banyak yang ngga sabar soal rujukan dan malah langsung datang ke Faskes lanjutan.

    Thanks for sharing mbaaa

  • April Hamsa

    Bagus kalau sistemnya online gini malah makin cepat prosesnya. Soalnya selama ini suka ada yg ngeluh lelah dengan prosesnya.
    Semoga BPJS makin maju dan membuat masyarakat makin puas dengan pelayanannya.

  • Nunu Halimi

    Jadi ingat lagi urus BPJS, emang perlu banget setiap orang punya BPJS, alhamdulillah semakin baik layanannya

  • Maria Soraya

    Belum punya BPJS, niatnya setelah jadi buebu kantoran bikin BPJS, belum kesampean soale kudu ngurus ke RT dll

  • Sri Widiyastuti

    makasih mbak Hani, saya juga pengguna BPJS, terbantu banget untuk urusan kesehatan anak anak dan keluarga.

Leave Comment