Saatnya Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Maju

Saatnya Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Maju

Bicara mengenai perempuan tak pernah ada habisnya karena banyak sisi unik dari perempuan yang kita bisa bedah, Mumpung dibulan Desember dan mendekati Hari Ibu yang biasanya membahas mengenai keseteraan gender perempuan,

Kesetaraan gender perempuan menurut saya bukan harus pleg pleg mesamakan hak-hak antara wanita dan pria karena Qadarullah berbeda.

Kesetaraan disini bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka, yang bersifat kodrati.

Seorang perempuan biasa dipandang sebelah mata karena perempuan itu tidak jauh-jauh dari dapur, sumur, mengurus anak & suami,

Padahal ketika perempuan jika  memiliki kemampuan belajar yang baik dan memiliki kinerja yang baik bisa berprestasi tanpa harus meninggalkan rumah dan keluarga.

Apalagi sekarang era digital, kemudahan bisa kita dapatkan hanya dengan gawai yang ada dan fasilitas internet, perempuan bisa berkarya, malah bisa memberikan sumber penghasilan yang lain buat keluarga tercinta.

Karena itu jelang hari ibu yang ke 91, tanggal 22 Desember nanti.   Momen ini waktu yang tepat untuk mengingatkan kita untuk menciptakan kesetaraan perempuan dan laki-laki pada setiap aspek kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat maupun bangsa dan Negara.

Ngomong-ngomong Happy Friends sudah tau  belum sejarah mengenai Hari Ibu, Fyi hari ibu di Indonesia itu berbeda dengan hari ibu pada umumnya. Hari Ibu Indonesia berawal dari pertemuan para wanita di Kongres Perempuan tahun 1928.

22 Desember  diresmikan olebh Pak Sukarno sebagai hari ibu di Indonesia. Yang membedakan hari ibu lain dengan versi Indonesia adalah jika dunia menandai hari ibu untuk memanjakan ibu yang telah bekerja mengurus rumah tangga, setiap hari.

Klo di Indonesia momem hari ibu ditujukan untuk menandai emansipasi perempuan,  karena itu jelang 22 Desember nanti Viva.co.id bekerjasama dengan Kemenpppa  mengadakan VivaTalk bertema Perempuan Berdaya , Indonesia Maju, bertempat di Hotel Millenium tanggal 3 Desember 2019.

Narasumber yang dihadirkankan ga semata-mata dari perempuan, ada juga Bapak Eko Bambang Subiantoro Founder dari Aliansi Laki-Laki Baru mewakili laki laki,

Aliansi laki-laki baru mendukung untuk kesetaraan gender melalui kampanye -kampanye untuk mengajak laki-laki untuk menghargai perempuan.

Mendengarkan Pak Eko berbicara saya mengamati para pria yang hadir mengangguk-mengganguk menandakan menyetujui apa yang beliau ceritakan termasuk saya.

Keadilan dalam kesetaraan gender bukan berarti berkompetensi melainkan bagaimana perempuan dan laki-laki bisa saling menghormati dan menghargai sesuai perannya.

Ada pernyataan pak Eko yang saya dukung dan menyetujui :Jika perempuan di rumah saja itu bukan ketinggalan zaman jika perempuan mempunyai potensi maka pria harus mendukung.

Ketika perempuan sukses dirumah tanpa harus keluar rumah bisa berdampak positif karena bisa membantu perekonimian rumah tangga,

Setelah pak Eko lanjut ke narasumber berikutnya yaitu Diajeng Lestari – Founder Hijup. Materi yang disampaikan menarik, Apalagi mba Diajeng sudah lama berkecimpung didunia online dan memanfaatkan digital untuk memasarkan produknya.

Karena mayoritas orang Indoensia beragama Islam bikin Indonesia  pangsa bagus untuk busana muslim, Sayangnya banyak muslim tapi bukan sebagai pemain tapi malah sebagai negara no 3 konsumtif didunia he he.

Hal ini juga menjadi peluang, untuk menciptakan produk berkualitas , memasarkan keseluruh daerah di Indonesia.

Jika disebut kata Hijup, saya jadi ingat diawal-awal saya tau ketemu mba Diajeng. Yang jelas sudah luama banget he he karena saya ingat pas ketemu masih awal-awalnya Hijup ketika masih berkembang.

Mendengar kisah Hijup diawal yang penuh tantangan, sikap orang lain yang meremehkan keputusan mba Diajeng. Tak membuat dia untuk patah semangat,

Sekarang dengan pertumbuhan Hijup. Hijup menjadi salahsatu pilihan trendsetter buat muslimah Indoneisa karena disatu tempat kita bisa mendapatkan apa yang kita mau, Mulai dari kerudung, baju , aksesori hingga fashion pria.

Diacara mba Diajeng bercerita mengenai wanita berdasarkan tuntunan agama Islam. Agar kita bisa produktif tapi tidak melupakan batasan dari agama.

Karena ketika kita nanti sukses ga hanya semata -mata yang dicari adalah harta tapi juga keberkahan. Oleh karena itu sejak awal mesti dibuat secara detail batasan-batasannya,

Buat para online shopper walau bukan menjual produk-produk muslim bisa menerapkan core values di onlineshopnya.

Jadi apa saja core values dari Hijup : THE LORD (Trusted, Helpful, Empower, Lean, Open, Result Oriented, Dynamic) .

Ketika mba Diajeng, pak Eko dan pak Indra Gunawan dari Deputi Bindang Partisipasi Masyarakat KPPPA yang menjelaskan perempuan khususnya para istri/ibu bisa mengembangkan diri, melakukan hal-hal simpel dirumah dengan memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan penghasilan.

Saya jadi ingat teman blogger  yang menurut saya sosok inspiratif buat para moms atau wanita yang belum menikah untuk berkarya dan mendapat pundi pundi uang dari online. namanya mba Helena Safitri.

Mba Helena adalah sosok yang menurut saya multitalenta.  Ibu dari 2 orang anak ini selain aktif menulis di blog  helenamantra.com selain ngeblog juga berjualan kerajinan dengan nama Foottrip Leather.

Selama ngeblog, mba Helena sering menang lomba. Ga bisa kehitung pencapaiannya tapi buat penyemangat agar bisa menang terus seperti mba Helena . Saya screenshot saja pencapaian di tahun 2018.

Waduh liat daftar listnya bikin mata silau he he karena semuanya juara kesatu, Kira-kira kapan ya saya seperti ini 😛  Menurut saya dengan mengeblog, kita para perempuan selain bisa mengembangkan bakat dan kemampuan dalam menulis bonusnya ya ketika bisa mendapat juara/hadiah dari lomba.

Aktivitas ngeblog bisa dilakukan dirumah atau dimana saja asal ada internet. Tanpa harus sering-sering keluar rumah meninggalkan anak .

Satu lagi pemanfaatan internet yang bisa dilakukan dirumah, yaitu berjualan online. Produknya bisa bermacam-macam bisa disesuaikan dengan minat,

Mba Helena memilih Foottrip Leather. Berawalnya  dari 2014 waktu masih kerja dan awlanya iseng berjualan online, Di 2015 Footrip leather fokus ke aksesoris berbahan kulit ditambah ornmen batik dan tenun dijualnya bisa untuk retail maupun grosir. Contoh produknya bisa dilihat dibawah ini ya .

 

Ketika ditanya kenapa memilih toko online mba Helena menjawab :

“saya memilih toko online karena tidak harus bekerja layaknya kantoran , bisa dihandle tanpa sering meninggalkan rumah”

Toko online menjadi solusi karena masyarakat Indonesia sudah terbiasa berbelanja online, dari segi biaya juga lebih kecil dibandingkan toko offline.

Selain mba Helena,   Foottrip leather  dibantu oleh  patner kerja mba Helena, dan suami . Jadi suami istri saling mendukung,

Cara promosinya pun dibuat kekinian dengan memanfaatkan social media dan eccormerce yang ada di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan instagram.

Semakin banyak pintu, semoga bisa mempermudah mendapatkankan customer. Pemasaran via online juga praktis karena tidak semahal dengan biaya offline dan jangkauan bisa lebih luas,

Ketika  usaha berkembang, kegiatan online menjadi lebih banyak.  Nah klo sudah seperti ini mba Helena punya tips khususnya  buat para moms yang punya anak yaitu untuk bisa membagi waktu antara kegiatan online dan mengurus anak. Jangan sampai mengambaikan kewajiban mengurus anak,

Apa yang dilakukan mba Helena dengan ngeblog dan berjualan online adalah salahsatu cara berkarya dirumah yang bisa mendapatkan penghasilan tapi tetap nmenjalankan peran sebagai ibu dan istri dengan memanfaatkan teknologi .
Semoga para perempuan Indonesia  bisa mendapat inspirasi dari tulisan saya ini, mulai mengembangkan diri, berkarya dan mewujudkan berbagai macam impian.

About The Author

Leave Comment