Batasi Konsumsi SKM Karena Kental Manis Bukan Susu

Batasi Konsumsi SKM Karena Kental Manis Bukan Susu

Sejak dari kecil kita didik untuk mengkonsumsi susu karena kandungan gizinya bagus untuk kesehatan tubuh kita. Dimulai dari mengkonsumsi asi hingga 2 tahun

Setelah itu anak-anak pun bisa mengkonsumsi susu sebagai pelengkap gizi sehari hari  Dipasaran sudah tersedia berbagai macam jenis susu mulai dari bubuk atau cair, berdasarkan usia dan susu khusu anak yang harus meminum susu khusus

Sebagai orang tua mesti bisa memilih susu terbaik untuk anak. Jangan sembarangan ya moms. Berikan sesuai dengan kebutuhan jangan sampai kita salah. Pengennya ingin memberikan nutrisi yang baik malah memberikan sebaliknya,

Seperti memberikan kental manis untuk konsumsi setiap hari dan dalam jumlah berlebih. Padahal yang namanya berlebih itu tidak baik.

Sebetulnya saya sudah lama tau klo kental manis kurang tepat dibilang susu karena dalam kemasannya mengandung susu rendah . Walau sudah 2021 , saya mendapatkan info bahwa masih ada yang masih belum tau mengenai kental manis.

 

Jadi tanggal 9 Februari 2021, saya mengikuti webinar mengenai kental manis  dengan narasumber Safira Wasiat -seorang pengamat kebijakan sosial, Susilo Dwihatmanto S.Sos –  Ketua Bawas P3I dan Rita Nurini perwakilan KOPMAS (Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat) dimoderator oleh kang Mamang.

Sesuai dengan peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 mengenai label pangan olahan  yang isinya mengenai :

    • Larangan visualisasi produk kental manis disetarakan dengan zat pelengkap gizi, layaknya produk susu lain.
    • Larangan  visualisasi penyajian susu kental manis yang diseduh dengan air dan disajikan sebagai minuman juga tidak boleh.
  •           Dibeberapa iklan yang saya liat memang sudah ada perubahan .kental manisnya dibuat olahan menjadi puding
    • Dilarangan mengunakan model dibawah 5 tahun.
    • Adanya batasan jam iklan untuk kental manis.

Jelang akhir peraturan diatas di April 2021, KOPMAS menghimbau pemerintah untuk lebih mengecarkan sosialisasi ke masyarakat, dan produsen mengikuti peraturan yang ada.

Karena dilapangan masih ada oknum yang nakal seperti adanya adegan disinetron, anak-anak menyeduh kental manis dan meminumnya sambil berkata meminum kental manis menyehatkan.

Fakta dilapangan mengejutkan lagi, berdasarkan survei YAICI, Pimpinan Pusat NU dan PP Aisyiyah tahun 2020.  Detailnya bisa cek dibawah ini :

Dari data diatas kita bisa tau dari sekitar 500 orang masih ada sekitar 300an yang kurang paham mengenai kental manis bukan susu.

Disaat webinar sempat ada juga video para ibu – ibu ditanya  mengenai kental manis .

Jawabannya beragam mulai dari tidak jujur memberikan kental manis ke anak, ada juga ibu yang memberitahu memberikan kental manis dalam sehari bisa berkali kali agargizi tercukupi.

Alasan lainya harganya murah dan anak suka karena manis.

Si ibu bisa jadi belum tau klo Kental manis memang mengandung susu yang hanya sedikit selebihnya adalah gula. Jadi bisa lebih tepatnya pemanis dengan aroma susu.

Apa jadinya ketika kita mengkonsumsi gula.

nah klo terlalu banyak gula, orang dewasa  ketika banyak mengkonsumsi banyak gula saja bisa berdampak ke diabetes,  hipertensi, strok dan serangan jantung apalagi ketika dikonsumsi anak-anak

Kebutuhan gula dalam sehari hanya sedikit. Belum lagi gula dari makanan atau minuman lainnya. Klo sehari bisa minum 3 kali kental manis, jatuhnya yaa sudah berlebih.

Pak Susilo dari Badan Pengawas Periklanan pun memberikan info dari periklanan sudah ada peraturan peraturan yang dibuat agar para pengiklan dalam hal ini adalah produsen bisa mengikuti kebijakan iklan.

Seperti bekerja sama dengan BPOM dan Dinas kesehatan sehingga produk produk yang diiklankan sudah memiliki ijin BPOM.

Untuk produk olahan sudah memiliki ijin edar sesuai dengan undang undang sebelum berpromosi dan ber iklan.

Khusus iklan kental manis, ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil . Seperti adanya edukasi ke masyarakat sejalan dengan pengawasan iklan.

BPOM menindak tegas pemberian sanksi kepada pihak yang melanggar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Adanya kerjasama dari berbagai berbagai pihak pemerintah, lembaga pemerintah non kementerian, lsm, ormas agar edukasi ke masyarakat terus berjalan. Pengawasan label kental manis lebih diperketat.

Dengan adanya kerjasama ,semoga makin banyak informasi yang diberikan bisa mencerahkan para ibu untuk memberikan nutrisi yang baik kepada anak anak tercinta.

 

 

 

About The Author

Leave Comment