Sonsong Perubahan Digital Dengan SDM Berkualitas

Sonsong Perubahan Digital Dengan SDM Berkualitas

Makin kesini perubahan teknologi terus berkembang. Perubahan digital berdampaknya keberbagai bidang dengan perkembangan yang ada apakah perubahan ini membuat sesuatu yang positif atau negatif.

Karena itu hari ini tanggal 20 Desember 2019 bertempat di ruang serbaguna Kementerian Kominfo Jakarta mengelar diskusi dengan tema “Transformasi Digital : Untung atau Buntung?”

Hadir sebagai narasumber Satrio Laleno, Dirjen Peminaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian PPN / Bappenas – Kennedy Simanjuntak, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Iskandar Simorangkir, Ketua Sekretariat DNKI, Darmaningtyas, Pengamat Pendidikan.

Diawal Pak Satrio membahas dampak era digital terhadap bidang ketenagakerjaan. Di era industri 4.0 segala pihak diharapkan bisa mengikuti perubahan melalui percepatan.

Tahun lalu pembangunan ketenagakerjaan sudah sesuai yang diharapkan. Buktinya angka pengangguran dan orang miskin menurun.

Jika kita tidak mengikuti perubahan tersebut maka kita akan terbelakang. Lebih bagus lagi menjadi satu langkah didepan.

Target di tahun 2020, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja membuat 20.000 BLK. Selain itu untuk mengikuti perubahan digital, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja sedang merintis pelatihan berbasis teknologi. Jadi selama ada internet para peserta bisa mendapatkan pelatihan.

Satu lagi contoh profesi yang dulu orang tidak terpikirkan tapi karena kemajuan teknologi sekarang banyak orang ingin seperti mereka.

“Dulu orang tidak terpikirkan youtuber menjadi sebuah profesi. Sekarang semenjak ada Ria Ricis dan Atta Halilintar banyak orang ingin menjadi youtuber” Ujar Pak Satrio ketika memberi contoh sebuah profesi dambaan sekarang ini.

Selanjutnya Pak Kennedy Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas
melihat perkembangan kedepan. Pak Keneddy menjelaskan 15 tahun kedepan adalah kesempatan emas.

sekarang bagaiama kita menanggapi apa bisa memanfaatkannya atau menjadikan masalah ? Tantangan sekarang pembangunan berbasis  teknologi,melalui digital mempermudah pekerjaan .

Dengan adanya digitalisasi berdampak terhadap ekonomi digital . Pak Iskandar pun menegaskan perluanya ada inovasi untuk kemajuan.  Tantangan yang ada tidak membuat kita menyerah tapi menjadi semangat.

Saya sendiri setuju karena dengan adanya inovasi membuat kita berkembang dan berpikir apa yang kita lakukan selanjutnya.

Lalu bagaimana dari sudut pandang dari pengamat pendidikan. Pak Darmaningtyas berpendapat digitalisasi adalah piranti . Digitalisasi tidak akan mengubah kebutuhan fundamental.

Seperti kebutuhan makanan bergizi dan sehat, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara sehat, kebutuhan hidup sehat,kebutuhan mobilitas, kebutuhan tidur nyenyak dll  .

Catatan penting Pak Darmaningtyas bisa kita liat digambar diatas termasuk kebijakan up skilling SDM ,  dampak dari dari digitalisasi proses pembelajaran membuat para siswa menjadi drop out.

Kedepannya pak Pak Darmaningtyas berharap kebijakan pendidikan :

– bisa sesuai kebutuhan up skilling SDM sehingga bisa sesuai dengan kebutuhan
– ciri itu akan terus berubah tapi kebutuhan fundamental tidak akan pernah berubah

– kebijakan pendidikan nasional tidak bisa seragam diseluruh wilayah tapi tetap merujuk pada potensi mereka masing masing

Dari sekian banyak pemaparan diatas saya bisa menyimpulkan transformasi digital dibidang ekonomi tidak bisa dibendung. sekarang bagaimana pemerintah menghadapi jika ada tantangan. saatnya  proaktif, agar masyarakat juga merasakan manfaatnya.

 

 

About The Author

Leave Comment